Etika Profesi




  • Perbedaan Profesi dan Pekerjaan Biasa

       Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi.

Ciri-ciri professional :

      Profesional biasanya memiliki suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Profesional biasanya didapatkan melalui proses atau perjalanan waktu yang sangat lama dan membuat seseorang menjadi profesional. Seorang profesional harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, serta adanya dedikasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaanya.

Contoh :

Musisi adalah profesi dimana seseorang bekerja dan menjadikan bermusik sebagai sumber utama penghidupannya. Musisi dikatakan sebagai profesional karena untuk menjadi seorang Musisi dibutuhkan keterampilan atau keahlian khusus dalam membuat sebuah lagu. Selain itu, seorang Musisi juga harus memiliki dedikasi yang cukup tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Sehingga banyak orang yang akan selalu menantikan lagu-lagu baru dari Musisi.

      Perkerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Sehingga setiap orang dimungkinkan untuk memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada satu profesi. Pekerjaan juga dapat diartikan sebagai aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.

Ciri-ciri pekerjaan :

Dalam melakukan pekerjaan tidak mengandalkan keahlian atau pengetahuan khusus, pekerjaan yang dilakukan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki status yang rendah di masyarakat.

Contoh :

Penjaga toko, Cleaning service, dan lain sebagainya.

  • Fungsi Kode Etik

- Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan.
- Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi tertentu.
- Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.
  • Dampak Tidak Mematuhi Kode Etik Profesi

- Akan mendapatkan sanksi moral
- Akan mendapatkan sanksi dikeluarkan dari organisasi
  • Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Kode Etik

- Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
- Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
- Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya upaya sosialisasi dari pihak profesi sendiri.
- Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi TI untuk menjaga martabat luhur profesinya.
- Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas di antara para pengemban profesi TI
  • Perbedaan ACM, IEE  dan IPKIN

     Perbedaan antara ACM dan IEEE, ACM berfokus pada ilmu computer teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih menfokuskan pada masalah-masalah hardware dan standarisasi, cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM adalah ilmuwan computer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, maskipun sub kelompok terbesar adalah IEEE computer Society.Tentu saja ada tumpang tindih yang signifikan antara kedua organisasi tersebut, dan mereka kadang-kadang bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan kurikulum komputer.
      Sedangkan IPKIN diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi.
  • Manfaat & Kelemahan Sertifikasi IT 

Manfaat:
- peningkatan dan pengetahuan sikap dalam mengelola proyek
- lebih mampu mengontrol sasaran proyek
- sarana untuk peningkatan jenjang karir
- pengakuan secara nasional atas kompetensinya
- peningkatan bernetworking dengan teman seprofesinya
Kelemahan :
- Biaya Penyelenggaraan Mahal
- Kemampuan yang kurang memadai
  • Alasan harus adanya sertifikasi TI

- Fungsi sertifikasi dalam bidang IT begitu penting yakni untuk menuju level ahli IT seperti yang diharapkan.
- Profesi bidang IT merupakan profesi dalam bidang jasa yang berdasarkan kepercayaan, jadi tanpa sertifikasi maka orang-orang tidak akan percaya mengenai keahlian Anda.
- Pemerintah ikut mengakui secara resmi mengenai tingkat keahlian seseorang dalam bidang IT.
- Timbul pengakuan dari organisasi profesi sejenis di level regional maupun internasional.
- Membuka lapangan kerja yang lebih luas pada seorang ahli IT
- Peningkatan jenjang karir yang jelas dan relatif lebih cepat berdasarkan pada keahlian yang dimiliki.
  •   Perbedaan Sertifikasi Produk & Sertifikasi Profesi

       Sertifikasi produk lebih terlibatdan dimaksudkan untuk dirujuk ke produk di semua aplikasi seperti hardawre/software sedangkan sertifikasi profesi dilakukan untuk kompetensi keahlian khusus.
      Sertifikasi produk hanya diselenggarakan oleh perwakilan perusahaan tersebut diindonesia ataupun lembaga yang ditunjuk sebagai afliansi.Sedangkan sertifikasi profesi dimana seorang profesi IT diuji kempetensinya sebagai seorang ahli dibidang IT dan diakui banyak negara serta dilakukan dalam rangka menetapkan standar profesional.

Artikel Terkait