Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap “aninquiring attitude( suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)”, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap “receptive attitude mind (sikap menerima segitu saja)”. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung (356 - 323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
Pada
abad ke-0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh
lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke-2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu.
Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan
intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada
bidang empiris.
Setelah
Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal - hal
abstrak, pada abad ke-4 dan
ke-5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar - benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :
1.
Penguasa Roma yang
menekan kebebasan berfikir.
2.
Ajaran Kristen tidak
disangkal.
3.
Kerjasama gereja dan
penguasa sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun
begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen ( bidang kedokteran ) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang
berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan
ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
1.
Thales (624 SM - 545
SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat
utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filusuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
2.
Pythagoras (582 SM - 496
SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal
dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal
sebagai “Bapak
Bilangan”,
dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah “Teorema Pythagoras” Selain itu, dalam
ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan,
pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
3.
Socrates ( 470 SM - 399 SM )
adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh
istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu
kebidanan yang dikenal dengan “Maicutika Telenhe”, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan
kebenaran.
4.
Democritus, dikenal
sebagai “bapak
atom” pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini
sesungguhnya terdiri atas atom - atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat di
bagi - bagi
lagi.
5.
Plato ( 427 SM -
347 SM ),
ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan being ( hal
ada ) dan mempertentangkan dengan becoming (
hal menjadi ).
6.
Aristoteles ( 384 SM -
322 SM ) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan
guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika,
Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan
orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara
sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan
ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha ( 476 M )
melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga
memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri ( termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers ), table trigonometri, teknik - teknik
dan algoritma dari aljabar.
